Wijaya
Kusumah, M.Pd biasa dipanggil Omjay adalah seorang tenaga pendidik (guru),
dikenal sebagai guru yang aktif nge-blog di berbagai blog gratisan hingga
berbayar. Berkat nge-blog, Omjay tak lagi terbatas sebagai guru ataupun
praktisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dari kerapnya
menempatkan (posting) tulisan tentang pendidikan di blog, ia dikenal piawai
sebagai pelatih untuk menulis, nge-blog, dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
terutama di kalangan guru hingga menjadi penulis buku pelajaran, pengayaan, dan
motivasi.
Banyak orang tidak tahu bahwa menulis buku itu memerlukan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu, Omjay menulis setiap hari di blog. Dengan begitu bisa membuat buku dari hasil menulis di blog. Sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit. Empat buku pada gambar diatas adalah hasil karya Omjay dari menulis di blog.
- Buku Catatan Harian Seorang Guru
Blogger diterbitkan dalam waktu 6 bulan. Buku ini dikerjakan
dengan sangat teliti oleh Pak Sukarno yang menjadi editornya. Selama pengerjaan
Pak Sukarno dan Omjay hanya berkomunikasi lewat WA saja. Tulisan diambil dari
kisah nyata Omjay yang ditulis di blog kompasiana.com/wijayalabs.
- Buku Melejitkan
Keterampilan Menulis Siswa diterbitkan dalam waktu 3 bulan. Buku ini adalah
hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang lolos masuk final lomba karya tulis
inovasi pembelajaran tingkat nasional. Awalnya Omjay tidak tahu kalau hasil PTK
bisa dijadikan buku ber-ISBN. Setelah belajar bersama Pak Lukman di Jawa Timur melalui
online, Omjay menjadi tahu ilmunya dan Ibu Hati Nurahayu di Bandung yang
menjadi editornya.
- Buku Blogger Ternama adalah
sebuah buku yang diterbitkan dari hasil menulis di blog selama 6 bulan. Buku
ini diterbitkan oleh Pak Wiranto dari penerbit Camp Pustaka. Isinya ditulis
dari kisah-kisah inspiratif bagaimana seorang guru yang biasa saja dapat
menjadi guru yang luar biasa.
- Buku Menulislah
Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi adalah buku pertama Omjay yang diterbitkan
oleh penerbit mayor. Perlu waktu 3 tahun untuk menerbitkan bukunya. Omjay masih
belum percaya diri sebab seringkali ditolak oleh penerbit mayor. Namun Omjay
tak pernah putus asa. Karena jasa Mbak Abdah Khan, buku ini menjadi enak dan
renyah untuk dibaca kemudian diterbitkan oleh Penerbit Indeks Jakarta dengan
editor Mas Yuan Acita. Sampai sekarang Omjay belum pernah bertemu orangnya.
Berkat tangan dingin beliau buku ini laku keras dan tersebar ke seluruh
Indonesia.
Keempat buku yang Omjay terbitkan merupakan kolaborasi antara penulis dan editor, penerbit yang baik dan tentu memerlukan waktu dalam proses editingnya. Jadi menulis buku itu bertujuan berbagi ilmu dan pengalaman. Bukan sekedar menambah angka kredit untuk kenaikan pangkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar